Penjualan online memang sangat diminati akhir – akhir ini, karena
kenyamanan dan kemudahannya. Akan tetapi keamanan belum bisa dijamin,
penipuan kerap terjadi. Disinilah kewaspadaan diri kita harus
ditingkatkan. Berikut contoh kasus penipuan penjualan online.
A. TAHAP – TAHAP PENJUALAN ONLINE.
Secara umum, ada 5 Tahapan yang harus dilakukan, 5 Tahapan ini
berlaku jika kita ingin menjalankan bisnis produk sendiri secara online,
maupun menjual produk orang lain juga secara online (affiliate
program).
Berikut adalah kelima tahapan tersebut:
1. Menetapkan Ide untuk Berbisnis
2. Melakukan Riset Pasar tentang Prospek Bisnis
3. Menyiapkan Bahan-bahan Penunjang untuk Menjalankan Bisnis
4. Membuat Website sebagai Identitas Perusahaan
5. Melakukan Promosi untuk Mengundang pengunjung
B. KEAMANAN UNTUK MELAKUKAN PEMBAYARAN.
Pada dasarnya, ada tiga lapisan pengamanan dalam mekanisme pembayaran online yang ditawarkan Visa, yaitu:
- Verified by Visa (VbV)
“Saat akan melakukan transaksi, Anda akan diberi One-Time-Passcode atau OTP. OTP ini untuk membuktikan bahwa yang melakukan transaksi memang si pemilik kartu,” tambah Steve. OTP dikirimkan oleh bank penerbit kartu Visa melalui SMS atau token OTP, dan password tersebut harus Anda masukkan saat melakukan transaksi. Dengan cara ini, Anda tak perlu repot mengingat password tertentu.
Selanjutnya, sistem Visa akan memverifikasi identitas Anda kepada merchant, dan meyakinkan Anda sebagai pemegang kartu bahwa data Anda diproses secara aman. Setiap pemegang kartu diminta untuk mendaftarkan layanan VbV ke bank penerbit kartu Visa mereka.
- Tiga Digit Kode Pengaman
Ketika Anda memberikan kode CVV2 kepada merchant, informasi tersebut disampaikan secara otomatis kepada bank penerbit kartu untuk proses verifikasi dan autorisasi. Jika sesorang menggunakan kartu Visa Anda tapi tidak dapat memberikan tiga digit kode pengaman, atau jika kode pengaman yang diberikan salah, merchant akan langsung membatalkan transaksi. Namun untuk keperluan keamanan, merchant dilarang keras menyimpan kode pengaman tersebut.
- Real Time Fraud Monitoring
C. CONTOH KASUS.
Penjualan online memang sangat diminati akhir – akhir ini, karena kenyamanan dan kemudahannya. Akan tetapi keamanan belum bisa dijamin, penipuan kerap terjadi. Disinilah kewaspadaan diri kita harus ditingkatkan. Berikut contoh kasus penipuan penjualan online.
- Pembajakan Akun
- Barang Tidak Dikirim
- Bombastis
Penyelesaian :
Lihat, apakah websitenya di desain secara profesional. Walau tidak jaminan, namun website yang profesional, bersih, rapi, warnanya macthing, agak lebih kecil kemungkinan bahwa mereka akan scam, karena membuat website yang profesional jelas lebih mahal daripada website sekedarnya.
Lihat, apakah ada alamat lengkap beserta no telepon dari pemilik atau kantor cabang. Alamat yang lengkap lebih kuat dibandingkan hanya sekedar nama saja.
Baca mengenai testimonial yang diberikan, apakah kelihatan benar-benar nyata. Cara paling aman membeli sesuatu adalah dengan melihat testimonial yang diberikan oleh pemakai sebelumnya.
Lihat pencapaian yang dicapai oleh orang atau perusahaan tersebut. Biasanya website-website memberikan pencapaian apa yang ia sudah dapatkan disana, dari sana kita bisa merasakan kredibilitasnya.
sumber : http://rissaurus.wordpress.com/tag/contoh-kasus-toko-online/