Selasa, 02 April 2013

Pengelola Komoditas Kedelai, Sapi, Bawang

       Hanya dalam tempo kurang dari setahun , kita telah dihadapkan pada kenyataan harga mahal untuk mendapatkan setidaknya komoditas kedelai, daging sapi, dan bawang. Pemerintah sepertinya tidak berdaya dan tak mampu mengendalikan harga komoditas-komoditas tersebut dan komoditas lainnya. Dan pemerintah terlambat mengantisipasi baik dihulu maupun dihilir. Pengetahuan umum mengenai komoditas itu seperti kurang dipahami dengan baik.

      Kasus kedelai memperlihatkan kepada kita mengenai usaha pertanaman kedelai yang tidak memberi gairah kepada petani. Produksi terus merosot dan tidak ada upaya untuk menahannya. Dalam kasus daging sapi, publik sudah mengetahui bahwa kasus ini tidak murni masalah perdagangan, tetapi juga terkait dengan pemburuan rente. Dan satu lagi harga bawang putih dan bawang merah tiba-tiba melonjak. Harga komoditas yang berkisar Rp.15.000-Rp.40.000 menjadi Rp.80.000 perkg.

     Sudah pasti kita bertanya mengapa harga komoditas itu naik sangat drastis dan bagaimana peran pemerintah dalam perdagangan komoditas itu. Dihulu seharusnya aparat Kementrian Pertanian sudah bisa memantau kemungkinan gangguan produksi, seperti cuaca, hama, dan lain-lain. Sehingga bila terpaksa impor sudah diketahui sejak awal. Dan dihilir Kementrian Perdagangan seharusnya bisa memantau pergerakan komoditas dan juga pergerakan harga komoditas sehingga sejumlah langkah bisa dilakukan untuk mengendalikan harga. Di luar persoalan hulu dan hilir, kita boleh menduga-menduga ada permainan dalam perdagangan komoditas ini. Khusus dalam impor bawang putih , Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian Hasanuddin Ibrahim telah menyatakan impor bawang putih tidak terkendali. Mereka yang menjadi importir juga banyak yang tidak profesional.

         Dari pernyataan itu, kita bisa memastikan bahwa pemerintah mengetahui mereka yang tidak profesional ini. Mereka ini adalah yang mencoba-coba untuk mengimpor dan mereka yang dekat dengan pengambilan keputusan karena menerima informasi terkait dengan agrobisnis bawang putih. Jadi sebenarnya sangat mudah untuk mengurai masalah bawang karena pemerintah telah mengetahui data importir.

       Kasus sejumlah importir yang tidak melengkapi dokumen juga menjadi indikasi adanya importis nakal. Pemerintah juga sudah mengetahui mereka ini semua. Sangat disayangkan apabila mereka tidak ditindak, importir yang profesional akan terdisinsetif untuk mengimpor bawang putih karena jumlah pelaku makin banyak yang aji mumpung.

sumber : kompas,kamis 14 maret 2013

By :
Free Blog Templates